PORASI (pupuk organik cara fermentasi)
dibuat dengan memfermentasikan bahan organik oleh mikroorganisme efektif
yaitu bakteri yang terkandung dalam Garant sehingga dapat mempercepat
dekomposisi bahan organik. Jika dibandingkan dengan kompos/pupuk kandang
(tanpa proses fermentasi) ternyata kandungan unsur hara pupuk
fermentasi jauh lebih tinggi, diantaranya kandungan N dan P meningkat
masing-masing 100% dan 30% dengan C/N = lebih dari 8 (hasil analisis
Laboratorium Kimia Tanah dan Tanaman Balai Penelitian Tanaman Padi
Sukamandi, Subang). Posari tersebut diaplikasikan ke dalam tanah dan
bahan organiknya digunakan sebagai makanan bagi mikroorganisme efektif
untuk berkembang biak di dalam tanah, juga sebagai penyedia unsur
hara/makanan bagi tanaman. kegunaan porasi selain menambah komponen
bahan organik untuk perbaikan sifat fisika tanah dan menambah
unsur-unsur hara, PORASI memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan
baku lain karena mengandung antibiotik (menekan patogen/pembawa
penyakit) dan mikroorganisme yang bermanfaat yang diharapkan dapat
memperbaiki sifat biologi tanah. Pembuatan PORASI dapat disesuaikan
dengan ketersediaan bahan masing-masing lahan pertanian, dengan cara
sebagai berikut ;
- Bahan :
- Pupuk kandang antara lain : kotoran ayam/bebek/unggas, sapi, kambing, kerbau dan lain-lain
- Sisa tumbuhan; jerami, batang jagung, rumput-rumputan, alang-alang, sampah kota, humus hutan dan lain-lain
- Arang, yang berasal dari sekam padi, batok kelapa dan kayu
- Bekatul/dedak
- Tulang-tulang ikan/ayam/sapi yang dihancurkan
- Susu rusak/basi
- P2O5 alam (Rock Phosphat)
- Zeolit
- Garant
- Molase (tetes tebu)/gula merah/gula pasir
- air (bukan PDAM karena mengandung kaporit)
- Cara pembuatan
- Garant dan gula dilarutkan ke dalam air dengan perbandingan 100 liter air, 2 liter Garant dan 4 liter Molase.
- 800 kg bahan organik, 50 kg dedak, 50 kg sekam/arang, 50 kg rock phosphat dan 50 kg zeolit dicampurkan secara merata. Proses pencampuran dilakukan di atas tanah yang dinaungi.
- Siramkan larutan Garant secara merata dan usahakan kandungan air adonan mencapai 50% (adonan bila dikepal di tangan, air tidak keluar dari adonan dan apabila kepalan dilepas adonan mekar).
- Adonan diratakan dengan ketinggian 10-40 cm, kemudian ditutup dengan karung goni atau penutup lainnya. Selanjutnya setiap kurang lebih 3-4 jam suhu dicek kembali dan adonan dibolak balik kemudian ditutup kembali.
- Setelah 7-12 hari mengalami fermentasi maka akan menghasilkan PORASI yang kering, dingin dan memiliki aroma khas serta siap untuk digunakan.